Tanggerang,lensantt.com- Adhitya Nasution nama yang tak asing ditelinga warga Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Nama pengacara muda melejit setelah mati-matian membela kasus Pembunuhan Astrid Manafe -Lael Macabbe.
Sekilas melihat aura wajah yang sering melemparkan senyum tentu bisa terbayang kalau Adhitya memang pengacara mudaĀ yang rendah hati.
Yah, dia AdhtyaĀ Nasution mungkin banyak orang NTT yang belum memgenal secara dekat dengan Adhytia Nasution.
Pria yang akrab disapa Bang Adhyt ini tidak hanya jago di ranah hukum tapi juga punya hati yang tulus untuk membantu mereka yang membutuhkan
KetuaĀ Dewan Pimpinan Cabang Kongres Advocat Indonesia (DPC KAI) Tangerang SelatanĀ ini kembali menunjukan “Tangan Kasihnya” di bulan Ramadhan
Dibulan yang penuh berkah ini Adhitya Nasution selaku Ketua KIA kembali berbagi. Dan melakukan berbagai kegiatan, diantaranya Santunan Anak Yatim, Berbagi Takjil, Buka Puasa Bersama dan Pembagian Sembako pada Jumat, (22/04/2022).
Kegiatan berbagi tersebutĀ diselenggarakan di sekretariat DPC Kongres Advocat Indonesia bertempat di Ruko Fresh Market Bintaro Blok PE/RB-07 Pd.Aren terlihat berjalan sangat meriah
Adapun yang menerima santunan antara lain, anak-anak Yayasan Sahabat Yatim, Graha Raya yang berjumlah 13 orang.
Tak bayak kata yang disampaikan saat memberi sambutann Ketua Adhitya A. Nasution, S.H., M.H., M.Si hanya mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah hadir.
Ia punya harapan saat menggelar kegiiatan itu. “Semoga dengan adanya sedikit berbagi di bulan ramadhan ini adik-adik kita dari Yayasan Sahabat Yatim dapat merasakan hari raya nantinya dan semoga acara ini dapat memberi manfaat dan dapat terus terlaksana bagi warga Tangsel khususnya.ā Tambahnya.
Selain berbagi kegiatan ituĀ diisi dengan Pengajian tausiyahĀ oleh Al-Ustadz Untung Mukhlis.
Dalam tausiahnya menjelaskan bahwa nabi berkata siapa yang benar-benar mengayomi anak yatim, mereka ini tidak akan di azab oleh Allah SWT. Siapa sesungguhnya anak yatim, kalau secara etikologi yatim itu orang yang di tinggalkan oleh orang tuanya.
Sedangkan secara terminologi yatim itu ialah orang yang ditinggalkan ayahnya. Sesungguhnya dalam konteks fikih di jelaskan anak itu berstatus yatim sampai usia belum dewasa.
Muhammad SAW juga menjelaskan barang siapa orang-orang yang memperhatikan anak yatim, dengan menyantuni seperti dia berpuasa satu tahun penuh, seperti orang yang salat setiap malam dan seperti orang yang berjihad.
Selain itu kegiatan santunan ini juga di manfaatkan sebagai wadah untuk saling bersilaturahmi yang ditutup dengan makan bersama.
Diakhir kegiatan, Priyo Agung Sedjati, S.H., M.H selaku Sektetaris DPC KAI Tangsel mengucapkan banyak terima kasih atas kesempatan dan waktu teman-teman ADVOKAI Tangerang Selatan untuk hadir dalam kegiatan yang mulia ini. (Ikz/**)