Kupang,lensantt.com- Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Moeldoko dengan tegas mengatakan kalau hanya Julie Laiskodar yang layak pimpin HKTI Provinsi NTT.
Hal itu terkuak saat Pertemuan HKTI di Hotel Sasando Kupang pada Rabu,(27/07/2022). “Hanya Ibu Julie Sutrisno Laiskodat yang layak pimpin HKTI,” Kata yang diwakili Handoko, selaku Ketua Bidang OKK HKTI
Julie Sutrisno Laiskodat ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Periode 2021-2027.
Anggota DPR RI yang akrab disapa Bunda Julie ini terpilih menjadi Ketua HKTI NTT, usai mendapatkan rekomendasi dari Dr. Moeldoko, S.I.P, selaku Ketua Umum HKTI Pusat.
Ketua Umum HKTI, Dr. Moeldoko, dalam sambutannya, menjelaskan, Julie Sutrisno Laiskodat ditunjuk sebagai ketua, karena dinilai tepat dan layak untuk memimpin HKTI NTT.
“Kita pilih beliau karena memang profilnya sangat cocok. Dimana dia sebagai anggota DPR RI Komisi IV dan istri dari Gubernur NTT, sehingga tentu memiliki kekuatan tersendiri,” ujar Handoko di Hotel Sasando Kupang, Rabu 27 Juli 2022.
Menurut Handoko, Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki karakteristik yang unik dan sangat berbeda dengan daerah lain di Indonesia, dimana tantangannya begitu besar, namun memiliki potensi yang luar biasa.
“Jadi tentu kami butuhkan dukungan yang strong, karena kami juga memiliki sejumlah program besar di NTT. Jadi Julie Laiskodat orang yang tepat, untuk bagaimana mengkonsolidasikan HKTI dan melakukan kerja nyata di lapangan pada sektor pertanian,” jelasnya.
Ditempat yang sama Bunda Julie Laiskodat selaku ketua terpilih mengatakan, setelah dilantik HKTI akan fokus pada penyaluran pupuk bersubdi. ” Kita masih kurang kuota untuk pupuk bersubsidi,” jelasnya.
Sehingga ekosistem yang harus dimanfaatkan unutuk menutupi kebutuhan pupuk di Provinsi NTT. ” Memang untuk pupuk anggaran kurang makanya ekosistemnya yang harus dibangun,” jelasnya.
Ia berharap bidang-bidang dibawah kepenimpinannya, bisa berperan aktif mengeksekusi semua program yang nantinya disusun.
Pasalnya, bidang – bidang merupakan corong dibawah sehingga informasi yang failid kemudian diimplementasi ke masyarakat.
Ia berkomitmen agar, kehadiran HKTI bisa membawa nilai positif bagi masyarakat NTT. “Saya sudah bergerak dibidang pertanian dan bidang lainnya sebelum menjadi Ketua HKTI, kehadiran HKTI semakin memperluas pergerakan dibidang yang dibangun,” tegasya. (Ikz)