Menia lensantt.com- Kadiis Kesehatan Kabupaten Sabu Raijua membantah pernyataan Anggota DPRD Kabupaten Sabu Raijua Winston Rondo terkait angka kematian Akibat DBD.
Di media Winston Rondo secara gamblang menyampaikan kalau 10 orang warga sabu raijua telah meninggal dunia akibat Demam berdarah padahal faktanya hanya 6 orang yang meninggal.
Selain itu pernyataan anggota DPRD provinsi NTT tersebut kalau penanganan Pemda kabupaten Sabu Raijua sangat lambat.
.
Menanggapi pernyataan tersebut Kepala dinas Kabupaten Sabu Raijua Thobias Mesak kepada media ini Rabu 8 Januari 2025 mengatakan kalau data yang disampaikan Winston Rondo Salah karena hanya 6 orang. Yang meninggal bukan 10 orang
” Di kabupaten sabu raijua dari jumlah 479 orang teriserang DBD meninggal dunia sebanyak 6 orang dan yang sembuh 467 orang sisanya masih dalam perawatan,” tegasnya.
Ia membantah kalau Pemda terkesan lamban menangani kasus DBD tersebut, Sebagai pemerintah pastinya akan berupaya dengan sekuat tenaga untuk mengatasi kasus tersebut.
” Kami kerja keras walau dengan keterbatasan yang ada,” ucapnya.
Kami telah melakukan Fogging, Membagi abate melakukan sosialisasi, memberikan penanganan cepat terhadap pasien dan berbagai upaya lainnya untuk mengatasi DBD.
” Kami tidak lamban kami berusaha sekuat kami,” kata dia.
Ia menegaskan, Jika dibandingkan kabupaten lain apalagi kota Kupang angka kematian akibat DBD sangat tipis.
Dengan kota Kupang saja beda hanya 1 orang padahal lanjut dia, jika dibandingkan Faskes antara Kota Kupang dan sabu Raijua tentu berbeda jauh.
” Harus diakui kami di sabu Raijua masih alami keterbatasan soal Fasilitas kesehatan, ” kata dia.
Walau terbatas kami terus bergerak, dengan apa yang ada. ” Kami tidak tinggal diam,'” tegasnya.
Ia juga berterima kasih kepada Pihak Dinkes Kesehatan Provinsi NTT yang telah memberikan bantuannya.
” Sudah dua kali kami dapat bantuan dari provinsi,” tegasnya. (Ikz)
