Kupang,lensantt.com – Provinsi NTT semakin menjadi sorotan setelah mencuatnya beberapa kasus. Paling Hot saat ini adalah Kasus Kredit Macet Bank NTT cabang Surabaya dan Kasus Bawang Merah Di Kabupaten Malaka.
Kasus bank NTT ternyata, merupakan pukulan berat bagi masyrakat NTT. Para debitur seolah “Merampok” bank milik Seluruh masyarakat NTT.
Hal ini membuat para putra daerah yang mendapat kedudukan penting dipusat angkat bicara. Salah satunya Anggota DPRRI Komisi III Beny Kabur Harman.
Pria Asal manggarai ini tak segan-segan bicara soal kasus korupsi di provinsi NTT. Bahkan, Ia bertitah untuk KPK agar membeeikan supervisi semua kasus Di Provinsi NTT
“Saya minta KPK untuk lakukan supervisi, semua penanganan kasus korupsi yang mendapat perhatian masyarakat,” kata Benny kepada wartawan di Kupang, Kamis, 23 Juli 2020.
Pria Kelahiran 09 Septembe 1962 ini, dengan lantang meminta KPK juga mengawasi kasus dugaan korupsi tersebut.
“Bila perlu diambil alih KPK, terutama kredit macet Bank NTT, Bawang Merah Malaka dan jual beli aset,” tegasnya.
Bukan Beny K Harman namanya jika tidak mengeluarkan Steatmen tegas, “penegak hukum harus lebih transparan dalam penanganan kasus dugaan korupsi oleh penegak hukum harus transparan, bertanggungjawab, dan profesional, sehingga tidak muncul asumsi yang negatif dari masyarakat.,” tegasnnya.
Anggota Komisi III DPR.RI ini menyebutkan, Ada sejumlah kasus dugaan korupsi yang ditangani Kejaksaan dan Kepolisian di NTT, diantaranya kasus bawang merah Malaka, kredit macet Bank NTT dan jual beli aset negara.
Ia bahkan mengaku, mencium ada kekuatan politik tertentu yang intervensi aparat penegak hukum dalam penanganan kasus dugaan korupsi. Karena itu, dia mengingatkan aparat penegak hukum untuk menolak intervensi dan menegakan hukum.
“Jangan mau dijadikan alat politik,” kata dia.(ikz)